Kamis, 06 November 2014

Salahku..

   Siang ini entah berapa derajat suhu diruangan ini, dan hidungku sudah mulai mememah karna flu. diluar sana hujan, sangat deras sekali. sampai suara radio terdengar samar-samar. kamu sedang apa disana? disekolahmu? apa adalagi perempuan yang berusaha merayumu? dan juga berusaha kau rayu? haha! kuharap itu tak akan pernah terjadi lagi.
   Siang ini, sepertinya kamu sangat sibuk dengan kegiatanmu. biasanya kamu selalu muncul dalam timelineku dan.. kamu layangkan sebuah kalimat yang sering membuatku bertanya. apakah ini yang namanya peduli? ataukah hanya basa basi busukmu yang biasa kau utarakan agar permainanmu tak tercium olehku? lagi lagi, aku selalu tertawa geli ketika mengingat semuanya, terlebih lagi alasanmu yang.. yaa~ kurasa itu kebohonganmu yang entah keberapa.
   Siang ini, aku merasa sedikit agak lega daripada hari-hari biasanya. kamu tau kenapa? akhir-akhir ini sikapmu manis, dan entahlah apa ini adalah bagian dari permainanmu yang selanjutnya, sebuah tipuan, atau entahlah. kadang aku merasa sedikit keheranan mengapa kamu memilih berbalik arah lalu memilih aku? yang biasanya kamu bohongi? dan jujur, kali ini entah apalagi yang harus aku lakukan, karna, kamu tau? aku takut.. takut semuanya terulang lagi
   Siang ini, meskipun tak kuyakin sepenuhnya bahwa kamu telah berubah menjadi lebih baik, meskipun tak kuyakin bahwa ucapanmu telah berubah menjadi sebuah kejujuran yang datang dari hatimu, aku tak tau apa yang harus aku perbuat. mungkin gadis yang bodoh ini telah sangat salah karna telah percaya padamu, salah karna sebelumnya aku selalu menganggapmu benar, salah karna seharusnya kamu aku tinggalkan; bukan aku perjuangkan.
   Namun, Tuan, perempuan bodoh ini sangat menyayangimu, meskipun salah, namun perempuan gila ini punya alasan yang tak akan pernah bisa ditolerir oleh siapapun; Cinta. dan, satu lagi, perempuan manja ini sangatlah menyayangimu, tanpa ingin mengurangi porsi kasih sayang untuk ibumu. lancang memang, perempuan satu ini telah mencintaimu dengan sangat berani, dan diapun sangat sadar bahwa seharusnya diumurnya yang baru menginjak 17 tahun, usia anak remaja yang umumnya masih sangat labil untuk mengenal cinta, tak seharusnya dia memaksakan diri untuk berusaha memilikimu. karna seharusnya dia sadar, masih banyak hal yang harus kamu tau, kamu lewati, dan itu.. Bukan hanya untuk bersamaku.
   Tapi terimakasih, karna kamu masih mau berbaik hati untuk melihatku. ya, meskipun hati ini sebenarnya ingin menolak kehadiranmu lagi. entahlah, biarkan ini jadi Salahku sendiri.
 

Tidak ada komentar: